tag:blogger.com,1999:blog-81620043679100101632024-03-13T17:04:33.024-07:00BIOLOGI DAN PENDIDIKANBIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.comBlogger112125tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-33686587241283338422011-08-09T23:19:00.000-07:002011-08-19T08:56:00.778-07:00Susunan Dan Macam Ekosistem<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.<br />
<br />
</span></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>1. Susunan Ekosistem<br />
</b> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.</span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>a. Komponen autotrof<br />
</i></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">(Auto = sendiri dan <i>trophikos = m</i>enyediakan makan). </span> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><br />
<span style="color: black;">Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau. </span></span><br />
<a name='more'></a> </div><div></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>b. Komponen heterotrof<br />
</i></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>(Heteros </i>= berbeda, <i>trophikos = makanan)</i>. <br />
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <br />
</span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>c. Bahan tak hidup (abiotik)<br />
</i></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>d. Pengurai (dekomposer)</i></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i> </i>Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>2. Macam-macam Ekosistem</b> <br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> <span style="color: black;"> a. Ekosistem darat</span></b><span style="color: black;"><b><br />
</b></span></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <br />
</span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>1. Bioma gurun<br />
</i></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. </span> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>2. Bioma padang rumput<br />
</i>Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>3. Bioma Hutan Basah</i></span> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><br />
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.<br />
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; <span style="color: black;">suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu. </span></span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>4. Bioma hutan gugur</i> <br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak). <b> </b> </span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>5. Bioma taiga<br />
</i></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>6. Bioma tundra</i></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i> </i></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Sphagnum, </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>b. Ekosistem Air Tawar</b></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> </b></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.</span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Adaptasi tumbuhan<br />
</i></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai <i>(Nymphaea gigantea), </i>mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <br />
</span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Adaptasi hewan<br />
</i></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi <i><b>autotrof (tumbuhan)</b></i>, dan <b><i>fagotrof (makrokonsumen)</i></b>, yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut. <br />
<i>a.</i> <i>Plankton; </i>terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air. <br />
<i>b</i>.</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Nekton;</i>hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan. </span> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><br />
<span style="color: black;"> <i>c. Neuston;<br />
</i></span><span style="color: black;">organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau </span><span style="color: black;">bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.<br />
<i>d.</i> </span></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Perifiton; </i>merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong. <br />
<i>e.</i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Bentos; </i>hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada <br />
endapan. Bentos dapat <i>sessil </i>(melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis. Lihat Gambar.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><table border="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="89%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai. </span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>1. Danau</b><br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. </span><br />
<br />
<i><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;">Gbr. Berbagai Organisme Air Tawar <br />
Berdasarkan Cara Hidupnya</span></i><br />
<img height="153" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-7e-1.jpg" width="200" /></td> <td valign="top" width="11%"><br />
<div align="center"><i><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"><br />
</span></i></div></td> </tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>fotik. </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>afotik. </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>termoklin. </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> a) </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Daerah litoral</i></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i> </i></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>b.</i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Daerah limnetik</i></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i> </i>Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi.</span>Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan. </span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>c. Daerah profundal<br />
</i>Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>d.</i> <i>Daerah bentik<br />
</i></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati. </span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><img height="219" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-7e-2.jpg" width="320" /> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"><i>Gbr. Empat Daerah Utama Pada Danau Air Tawar</i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>a.</i> <i>Danau Oligotropik<br />
</i>Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme,dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <br />
</span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>b. Danau Eutropik<br />
</i></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal. Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau <i>blooming, </i>sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Pengkayaan danau seperti ini disebut <i>"eutrofikasi". </i>Eutrofikasi membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>2. Sungai</b></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> </b>Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b><span style="color: black;"> c. </span></b><span style="color: black;"><b>Ekosistem air laut</b></span></span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: black;"><b> </b></span></span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>1. Laut</b></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> </b> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah <i>termoklin.</i> </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal. </span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">1. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut. <br />
a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat. <br />
b. <i>Neretik </i>merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter.<br />
<i>c.</i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Batial </i>merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>d</i>. <i>Abisal </i>merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m). </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 2. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Menurut wilayah permukaannya secara </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> horizontal, berturut-turut dari tepi laut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut.</span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>a.</i> <i>Epipelagik </i>merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> air sekitar 200 m.</span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> b. <i>Mesopelagik </i>merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalam</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">an 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.</span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>c. Batiopelagik </i>merupakan daerah </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> lereng benua dengan kedalaman</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 200-2.500 m. Hewan yang hidup </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> di daerah ini misalnya gurita.</span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>d.</i> <i>Abisalpelagik </i>merupakan daerah </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dengan kedalaman mencapai 4.000</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">m; tidak terdapat tumbuhan tetapi </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> hewan masih ada. Sinar matahari </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> tidak mampu menembus daerah ini.</span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>e.</i> <i>Hadal pelagik </i>merupakan bagian </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> laut terdalam (dasar). Kedalaman</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> lebih dari 6.000 m. Di bagian ini </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> biasanya terdapat lele laut dan ikan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Taut yang dapat mengeluarkan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif. </span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> <span style="color: black;"> <i>2. Ekosistem pantai<br />
</i></span></b></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 1. Formasi pes caprae<br />
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan <i>Ipomoea pes </i>caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah <i>Spinifex littorius </i>(rumput angin), Vigna, <i>Euphorbia </i>atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi <i>Crinum asiaticum </i>(bakung), <i>Pandanus tectorius </i>(pandan), dan <i>Scaeuola Fruescens</i> (babakoan). </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">2. Formasi <i>baringtonia<br />
</i></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya <i>Wedelia, Thes</i>pesia, <i>Terminalia, Guettarda, </i>dan <i>Erythrina.</i> </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain <i>Nypa, Acathus, </i> <i>Rhizophora, dan Cerbera. </i></span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: <i>Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, </i>dan <i>Cylocarpus.</i></span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>3. Estuari</b></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> </b>Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. </span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air. </span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>4. Terumbu karang<br />
</b></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang. </span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. </span></div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-22706588289712564142011-08-09T23:14:00.000-07:002011-08-09T23:14:02.419-07:00Siklus Biogeokimia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div align="left"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumf. Materi yang berupa unsurunsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan Materi dasar makhluk hidup dan tak hidup. </span> </div><div align="JUSTIFY"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut siklus biogeokimia. </span> </div><div align="JUSTIFY"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus sulfur. Di sini hanya akan dibahas 3 macam siklus, yaitu siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus karbon. </span> </div><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>1. Siklus Nitrogen (N2)<br />
</b></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.</span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Tumbuhan memperoleh nitrogen dari </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ).</span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Beberapa bakteri yang dapat menambat </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya <b> <i>Marsiella crenata.</i></b><i> </i>Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni <i><b>Azotobacter sp. </b></i>yang bersifat aerob dan <i><b>Clostridium sp. </b></i>yang bersifat anaerob. <i>Nostoc sp. </i>dan <i>Anabaena sp. </i>(ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen. </span> <br />
<table border="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="49%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu <i>Nitrosomonas </i>dan <i>Nitrosococcus </i>sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem. Lihat Gambar.</span> </td> <td valign="top" width="51%"> <div align="center"><img height="282" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-7c-1.jpg" width="264" /></div><div align="center"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"><i>Gbr. Siklus Nitrogen di Alam</i></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>2. </b> <span style="color: black;"> <b>Siklus Fosfor<br />
</b></span></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). </span> </div><div align="left"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Lihat Gambar</span></div><div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><br />
<img height="320" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-7c-2.jpg" width="252" /> </span></div><div align="center"><span style="font-size: xx-small;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;">Gbr. Siklus Fosfor di Alam</span></i></span> </div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>3. </b> <span style="color: black;"> <b>Siklus Karbon dan Oksigen<br />
</b></span></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Di atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi. </span> </div><div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air. Lihat Gambar </span></div><div align="center"><img height="270" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-7c-3.jpg" width="320" /> </div><div align="center"><i><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;">Gbr. Siklus Karbon dan Oksigen di Alam</span></i></div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-26374170794655161122011-08-09T23:12:00.000-07:002011-08-09T23:12:26.869-07:00Rantai Makanan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia. </span> </div><div> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan. <br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>1. Rantai Pemangsa<br />
</b></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>2. Rantai Parasit</b><br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><br />
</span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>3. Rantai Saprofit<br />
</b>Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. </span> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: black;">Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan.</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>4. Rantai Makanan dan</b> <b>Tingkat Trofik<br />
</b> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah dengan peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi pemindahan energi, elemen kimia, dan komponen lain dari satu bentuk ke bentuk lain di sepanjang rantai makanan.</span> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: black;">Organisme dalam kelompok ekologis </span></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dalam tingkat memakan. </span> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sumber asal energi adalah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan C02 dari udara. Oleh karena itu, tumbuhan tersebut digolongkan dalam tingkat trofik pertama. Hewan herbivora atau organisme yang memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik kedua. Karnivora yang secara langsung memakan herbivora termasuk tingkat trofik ketiga, sedangkan karnivora yang memakan karnivora di tingkat trofik tiga termasuk dalam anggota iingkat trofik keempat.</span> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>5. Piramida Ekologi<br />
</b> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Struktur trofik pada ekosistem dapat </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Ada 3 jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>a.<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Piramida jumlah<br />
</b> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span>Organisme dengan tingkat trofik masing - masing dapat disajikan dalam piramida jumlah, seperti kita Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">dan selanjutnya makin berkurang. Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komu</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">nitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora. Demikian pula jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora tingkat 1. Kamivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada karnivora tingkat 2. Piramida jumlah ini di dasarkan atas jumlah organisme di tiap tingkat trofik. </span> </span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> b.</span></b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Piramida biomassa<br />
</b></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam memperagakan aliran energi dalam ekosistem. Penggambaran yang lebih realistik dapat disajikan dengan piramida biomassa. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian barulah jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan.</span></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan diukur dalam gram. <br />
Untuk menghindari kerusakan habitat maka biasanya hanya diambil sedikit sampel dan diukur, kemudian total seluruh biomassa dihitung. Dengan pengukuran seperti ini akan didapat informasi yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada ekosistem. </span></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></blockquote><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <blockquote> <b>c. Piramida energi</b></blockquote></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><blockquote><b> </b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem tertentu. Lain dengan Piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem. </span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurang-nya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut. </span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">ditangkap dan </span></blockquote></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><blockquote><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dimakan oleh tingkat </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">trofik selanjutnya. </span> </blockquote></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><blockquote><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <span style="color: black;">2. Beberapa makanan yang dimakan tidak </span></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">bisa dicemakan dan </span></blockquote></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><blockquote><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dikeluarkan sebagai sampah.</span></blockquote></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><blockquote><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 3. Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari</span></blockquote></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><blockquote><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> tubuh organisms, sedangkan sisanya digunakan sebagai </span></blockquote></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><blockquote><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> sumber energi.</span><br />
</blockquote></span></div><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-68677888163270737312011-08-09T23:06:00.001-07:002011-08-09T23:06:51.152-07:00Interaksi Antar Komponen<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Interaksi antarkomponen ekologi dapatmerupakan interaksi antarorganisme,antarpopulasi, dan antarkomunitas.</span></div><div> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>A. Interaksi antar organisme</b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>a. Netral</b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>b. Predasi</b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> c. Parasitisme</span></b><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">contoh : <i>Plasmodium </i>dengan manusia, <i>Taeniasaginata </i>dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang. Perhatikan Gambar 6.15 </span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>d. Komensalisme<br />
</b></span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>e. Mutualisme</b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri <i>Rhizobium </i>yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>B. Interaksi Antarpopulasi</b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Alelopati</b> </i>merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai <i>anabiosa.</i>Contoh, jamur <i>Penicillium sp. </i>dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Kompetisi </b></i>merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>C. Interaksi Antar Komunitas<br />
</b></span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai</span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat. Lihat Gambar 6.16.</span></div><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>D. </b> <b>Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik</b></span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> </b></span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.</span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.</span></div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-24760137985531427932011-08-09T23:05:00.000-07:002011-08-09T23:05:07.347-07:00Reproduksi Sel<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi).</span> <b><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Amitosis</i></span></b><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i> </i>adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.</span></div><div align="JUSTIFY"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>MITOSIS </b> </i>adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 1. <b>Profase : </b><br />
pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin <br />
menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi <br />
kromatid.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 2. <b>Metafase: </b><br />
pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang <br />
pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom <br />
/kromatid mudah diamati dan dipelajari.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 3. <b>Anafase: </b><br />
pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju <br />
ke kutub-kutub pembelahan sel.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 4. <b>Telofase: </b><br />
pada tahap ini terjadi peristiwa <b>KARIOKINESIS </b>(pembagian inti <br />
menjadi dua bagian) dan <b>SITOKINESIS </b>(pembagian sitoplasma <br />
menjadi dua bagian).</span></div><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Meiosis (Pembelahan Reduksi) </b></i>adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.<br />
<br />
Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu <b>Meiosis I </b>dan <b>Meiosis II </b>Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :</span><br />
<div align="center"><b><img height="242" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/3-1b.jpg" width="320" /></b></div><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><br />
Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.<br />
<br />
</span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS<br />
</b></span><br />
<table border="1" cellpadding="1" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td width="35%"> <div align="center"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Aspek yang dibedakan</b></span></div></td> <td width="34%"> <div align="center"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Mitosis</b></span></div></td> <td width="31%"> <div align="center"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Meiosis</b></span></div></td> </tr>
<tr> <td width="35%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Tujuan</span></td> <td width="34%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Untuk pertumbuhan</span></td> <td width="31%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sifat mempertahan-kan diploid</span></td> </tr>
<tr> <td width="35%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Hasil pembelahan</span></td> <td width="34%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">2 sel anak</span></td> <td width="31%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">4 sel anak</span></td> </tr>
<tr> <td width="35%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sifat sel anak</span></td> <td width="34%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">diploid (2n)</span></td> <td width="31%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">haploid (n)</span></td> </tr>
<tr> <td width="35%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Tempat terjadinya</span></td> <td width="34%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">sel somatis</span></td> <td width="31%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> sel gonad</span></td> </tr>
</tbody></table><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu <b>Oogenesis dan Speatogenesis. </b>Sedangkan pada tumbahan dikenal <b>Makrosporogenesis (Megasporogenesis) </b>dan <b>Mikrosporogenesis. </b></span> </div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-64272522162661843902011-08-09T23:03:00.000-07:002011-08-09T23:03:46.354-07:00Anatomi, Fisiologi Dan Reproduksi Sel<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel. Kata "sel" itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti "kotak-kotak kosong", setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma.Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan penting dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E Cellula).</span></div></blockquote><div> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL</b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:<br />
<br />
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).<br />
2. Sitoplasma dan Organel Sel.<br />
3. Inti Sel (Nukleus).<br />
<b><br />
1. Selaput Plasma (Plasmalemma)</b></span></div><blockquote><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia <b>Lipoprotein </b>(gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).</span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:</span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Protein - Lipid - Protein <span style="font-family: Symbol;">Þ</span> Trilaminer Layer</span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"></span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton).</span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja.</span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan <b>Transportasi </b>zat dari sel yang satu ke sel yang lain.</span><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut <b>Dinding Sel (Cell Wall).</b></span><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span>Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa <b>Selulosa</b>, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan <b>Lamel Tengah </b>(Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti <b>Lignin, Chitine, Pektin, Suberine </b>dan lain-lain<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut <b>Noktah</b>. Pada <b>Noktah/Pit</b> sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.</span></blockquote><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>2. Sitoplasma dan Organel Sel<br />
</b></span></div><blockquote><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan <b>Nukleoplasma)</b>, sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan <b>Organel Sel</b>.</span><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span>Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan). </span></blockquote><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><img height="320" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/3-1a.jpg" width="256" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"><i>Gbr. a. Ultrastruktur Sel Hewan, b. Ultrastruktur Sel Tumbuhan</i></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Organel Sel tersebut antara lain :<br />
<br />
<i><b>a. Retikulum Endoplasma (RE.)<br />
</b></i>Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.<br />
Dikenal dua jenis RE yaitu :<br />
• RE. Granuler (Rough E.R)<br />
• RE. Agranuler (Smooth E.R)<br />
<br />
Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.<br />
<br />
<i><b>b. Ribosom (Ergastoplasma)<br />
</b></i>Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.<br />
<br />
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.<br />
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.<br />
<br />
<i><b>c. Miitokondria (The Power House)<br />
</b></i>Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran.<br />
Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista<br />
<br />
Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan<b> "The Power House".</b><br />
<br />
<i><b>d. Lisosom<br />
</b></i>Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama <b>Lisozym.<br />
</b><br />
<i><b>e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)</b></i><b><br />
</b>Organel ini dihubungkan dengan fungsi <b>ekskresi sel, </b>dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.<br />
<br />
Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.<br />
<br />
<i><b>J. Sentrosom (Sentriol)<br />
</b></i>Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.<br />
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. </span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>g. Plastida<br />
</b></i>Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu :<br />
<b>1.</b> <b>Lekoplas </b><br />
(plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),<br />
terdiri dari:<br />
<b>• Amiloplas </b>(untak menyimpan amilum) dan,<br />
<b>• Elaioplas (Lipidoplas) </b>(untukmenyimpan lemak/minyak).<br />
<b>•</b> <b>Proteoplas </b>(untuk menyimpan protein).<br />
<br />
<b>2.</b> <b>Kloroplas </b><br />
</span></div><blockquote><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan </span>klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.</blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <br />
<b>3.</b> <b>Kromoplas<br />
</b></span></div><blockquote><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :</span></blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> </b>• <b> Karotin </b>(kuning)<br />
• <b>Fikodanin </b>(biru)<br />
• <b>Fikosantin </b>(kuning)<b><br />
</b>• <b>Fikoeritrin</b> (merah)<b><br />
<br />
</b><i><b>h. Vakuola (RonggaSel)</b></i><b><br />
</b>Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas<br />
<br />
Vakuola berisi :<br />
• garam-garam organik<br />
• glikosida<br />
• tanin (zat penyamak)<br />
• minyak eteris (misalnya <b>Jasmine </b>pada melati, <b>Roseine</b> pada mawar <br />
<b>Zingiberine </b>pada jahe)<br />
• alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)<br />
• enzim<br />
• butir-butir pati<br />
<br />
Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.<br />
<b><br />
<i>i. Mikrotubulus</i></b><i><br />
</i>Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai "rangka sel".<br />
Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> <i>j. Mikrofilamen</i></b><i><br />
</i>Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.<br />
<br />
<i><b>k. Peroksisom (Badan Mikro)</b></i><b><br />
</b>Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).<br />
<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>3. Inti Sel (Nukleus)<br />
</b><br />
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :<br />
• Selapue Inti (Karioteka)<br />
• Nukleoplasma (Kariolimfa)<br />
• Kromatin / Kromosom <br />
• Nukleolus(anak inti).<br />
<br />
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :<br />
<br />
• <b>Sel Prokariotik </b>(sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai<br />
pada bakteri, ganggang biru.<br />
• <b>Sel Eukariotik </b>(sel yang memiliki selaput inti).<br />
<br />
</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.</span></div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-732537118534786312011-08-08T21:47:00.000-07:002011-08-08T21:47:14.528-07:00Pemencaran Tumbuhan Dengan Bantuan Faktor Luar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr valign="top"><td width="4%"><div align="center"><b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>a.</i></span></b></div></td> <td width="96%"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Anemokori</b><br />
</i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <br />
Pemencaran biji dengan bantuan angin. Biji dapat terpencar jauh dari induknya.<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Dengan cara ini, alat pemencaran mempunyai ciri sebagai berikut :<br />
</span><br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">-</span></div></td> <td valign="middle" width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">biji kecil dan ringan, contoh : biji anggrek dan spora jamur</span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">-</span></div></td> <td valign="middle" width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">biji berbulu atau berambut, contoh : alang-alang </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Imperata cylindrica) </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dan kapok </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Ceiba pentandra)</i></span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>-</i></span></div></td> <td valign="middle" width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">biji bersayap, contoh : mahoni </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Sweitenia mahagoni) </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dan damar </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Agathis alba) </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> buah bersayap, contoh : meranti </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Shorea sp) </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dan tanaman suku </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Dipterocarpaceae</i></span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>-</i></span></div></td> <td valign="middle" width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">biji terpencar karena tangkainya tergoyang angin, contoh : Opium </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Popover somniferum) </i></span></td> </tr>
</tbody></table><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>b.</i></span></b></div></td> <td width="96%"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i> <b>Hidrokori</b><br />
<br />
</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pemencaran biji dengan bantuan air. Bijinya mempmyai ciri ringan dan embrio/lembaganya mempunyai pelindung yang baik. Tanaman yang disebarkan dengan cara ini biasanya mempunyai struktur buah dengan 3 lapis kulit, eksokarp (lapisan terluar), licin dan berkilat dan kedap air, </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>mesokarp </b>(lapisan tengah), tebal dan banyak rongga udara sehingga mengapung di air, <b>endokarp </b>(lapisan dalam) yang keras dan kuat sebagai pelindung lembaga/embrio. </span> <br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Contohnya : kelapa </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Cocos nucifera), </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> nyamplung </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Calophylum sp).<br />
<br />
</i></span> <br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"><b><span style="color: black; font-family: Garamond; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>c.</i></span></span></b></td> <td width="96%"> <span style="color: black; font-family: Garamond; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"><i><b>Zookori</b></i><b><br />
</b></span></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><br />
Pemencaran dengan perantaraan hewan</span><br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">-</span></div></td> <td width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Ornitokori : pemencaran dengan perantaraan burung. Biasanya bij</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> tanaman </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">ini tidak dapat dicerna dan akan keluar bersama kotoran burung. Contoh : beringin </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Ficus benjamina), </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> benalu </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Loranthus sp).</i></span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">-</span></div></td> <td width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Kiroptorokori : pemencaran dengan perantaraan kelelawar. Contoh : jambu biji </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Psidium guajava), </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> pepaya </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Carica papaja).</i></span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">-</span></div></td> <td width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Entomokori : pemencaran dengan perantaraan serangga. Contoh : wijen </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Sesamum sp), </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> tembakau </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Nicotiana tabacum).</i></span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">-</span></div></td> <td width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Mammokori : pemencaran dengan perantara mamalia. Contoh : kopi </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Cofea</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> tanaman </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i> sp), </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> delima.</span></td> </tr>
</tbody></table><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"> <b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>d.</i></span></b><br />
<br />
</div></td> <td width="96%"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Antropokori<br />
</b><br />
</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pemencaran dengan perantaraan manusia.</span><br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">-</span></div></td> <td width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pemencaran secara sengaja.<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Contoh : kelapa sawit dari Afrika ke Indonesia.</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">-</span></div></td> <td width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pemencaran secara tidak sengaja. <br />
Contoh : biji rumput-rumputan yang menempel pada baju/celana.</span> </td> </tr>
</tbody></table></td></tr>
</tbody></table></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-6285100731543409792011-08-08T21:46:00.001-07:002011-08-08T21:46:32.859-07:00Pemencaran Tumbuhan Tanpa Bantuan Faktor Luar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><table border="0" cellpadding="9" cellspacing="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr bgcolor="#ffffff"><td colspan="2"><div align="left"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pemencaran ini biasanya menggunakan alat pemencaran yang biasanya tidak memungkinkan penyebaran yang luas, misalnya :</span><br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>a.</i></span></div></td> <td width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Stolon atau Geragih<br />
</i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <br />
Batang yang menjalar di atas tanah, Tunas tumbuh di sepanjang batang. Contoh : pada rumput teki, rumput gajah, strawberi.<br />
<br />
</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>b.</i></span></div></td> <td width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Umbi Batang<br />
</i></span> <br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bagian batang yang digunakan untuk menyimpan makanan umbi, ini mempunyai banyak tunas, bila keadaan lingkungan cocok, mata tunas akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contoh : kentang.<br />
<br />
</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>c.</i></span></div></td> <td width="96%"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Umb</span></i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>i Lapis<br />
<br />
</i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Merupakan batang dengan ruas-ruas yang sangat pendek dan sangat rapat. Pada setiap ruas terdapat lapisan sisik yang merupakan modifikasi dari daun. Contoh : bawang merah, bakung, tulip, leli.<br />
<br />
</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>d.</i></span></div></td> <td width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Akar Rimpang atau Akar Tinggal (Rizom)<br />
<br />
</i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Merupakan batang yang menjalar di bawah permukaan tanah. Contoh : beberapa jenis rumput, kunyit, lengkuas, dahlia.<br />
<br />
</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>e.</i></span></div></td> <td width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Gerak Higroskopik dari buah polong<br />
</i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Buah polong akan pecah bila kering, maka bijinya akan terpental keluar. Contoh : petai, lamtoro, kapri, karet, jarak.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <br />
<br />
</span></td> </tr>
</tbody></table><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><br />
</div></td> </tr>
<tr bgcolor="#ffffff"> <td colspan="2"> </td></tr>
</tbody></table></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-13460003995280490322011-08-08T21:43:00.000-07:002011-08-08T21:43:45.499-07:00Siklus Menstruasi Pada Wanita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><ul style="text-align: left;"><li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh. </span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: left;"><li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut :</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus. </span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><div> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: left;"><li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali. </span></li>
</ul><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <img height="233" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-12g3.jpg" width="320" /> </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: xx-small;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> Gambar : Siklus Menstruasi</span></i></span></div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-72096256467816613252011-08-08T21:40:00.000-07:002011-08-08T21:40:11.470-07:00Pembentukan Gamet Betina<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel pemula atau oogonium. Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <br />
<div align="JUSTIFY"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Pada masa pubertas terjadilah oogenesis. Oosit primer membelah secara meiosis, menghasilkan 2 sel yang berbeda ukurannya. Sel yang lebih kecil, yaitu badan polar pertama membelah lebih lambat, membentuk 2 badan polar. Sel yang lebih besar yaitu oosit sekunder, melakukan pembelahan meiosis kedua yang menghasilkan ovum tunggal dan badan polar kedua. Ovum berukuran lebih besar dari badan polar kedua. </span> </div><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Pengaruh Hormon dalam Oogenesis<br />
</b></span> <div align="JUSTIFY"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH yang merangsang pertumbuhan sel-sel folikel di sekeliling ovum. Ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel yang disebut Folikel Graaf, Folikel Graaf menghasilkan hormon estrogen. Hormon estrogen merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon LH, hormon LH merangsang terjadinya ovulasi. Selanjutnya folikel yang sudah kosong dirangsang oleh LH untuk menjadi badan kuning atau korpus luteum. Korpus luteum kemudian menghasilkan hormon progresteron yang berfungsi menghambat sekresi DSH dan LH. Kemudian korpus luteum mengecil dan hilang, sehingga aklurnya tidak membentuk progesteron lagi, akibatnya FSH mulai terbentuk kembali, proses oogenesis mulai kembali.</span></div><div align="JUSTIFY"><br />
</div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr valign="top"><td width="16%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><b>Catatan</b> </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>:</i></span></td> <td width="84%"> <div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>P</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>ada laki-laki spermatogenesis terjadi seumur hidup, dan pelepasan spermatozoa dapat terjadi setiap saat. Pada wanita, ovulasi hanya berlangsung sampai umur sekitar 45 - 5O tahun. Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum selama hidupnya, meskipun ovarium seorang bayi perempuan sejak lahir sudah berisi 500 ribu sampai 1 juta oosit primer.</i></span></div><div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya. Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>perdarahan (menstraasi). </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Menstruasi terjadi secara perfodik satu bulan sekali.</i></span></div><div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: x-small;"><i><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;">Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti sama sekali. Masa ini disebut menopause</span></i></span> </div></td></tr>
</tbody></table></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-49708157616374343262011-08-08T21:39:00.000-07:002011-08-08T21:39:17.647-07:00Pembentukan Gamet Jantan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebut spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli yang berfungsi memberi makan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan testosteron. Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon.</span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Garamond; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;">Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon perangsang folikel (Folicle Stimulating Hormone/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormone/LH). </span></span> </div><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> LH merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.</span></div><div> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: left;"><li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Proses Spermatogenesis :</b></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder, spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid, spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh<b> kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper</b>. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 - 400 juta sel spermatozoa.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-6375525628321918862011-08-08T21:37:00.001-07:002011-08-08T21:37:58.485-07:00Reproduksi Generatif Pada Mamalia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pada vertebrata yang hidup di air melakukan fertilisasi di luar tubuh (fertilisasi eksternal). <br />
Contoh : ikan dan katak.<br />
Yang hidup di darat melakukan pembuahan di dalam tubuh (fertilisasi internal).</span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Garamond; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;">Pada mammalia jantan, alat kelaminnya disebut penis pada reptil seperti cecak dan kadal menggunakan hemipenis (penis palsu), sedang pada bangsa burung misalnya : bebek, untuk menyalurkan sperma menggunakan ujung kloaka.</span></span> </div><div> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Pada hewan yang melakukan fertilisasi internal dikenal adanya 3 macam perkembangan embrio</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">1. Ovipar/bertelur :<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <span style="color: white;">....</span>Bila embrio berkembang di dalam telur.<br />
</span><span style="color: white; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">....</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Misalnya : pada jenis-jenis burung dan ikan.</span></div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 2. Ovovivipar/bertelur dan beranak :</span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: white; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">....</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bila embrio berkembang di dalam telur yang diinkubasi dalam tubuh <span style="color: white;">....</span>dengan sumber nutrisi berasal dari telur.</span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: white; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">....</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Misalnya : pada beberapa jenis ikan hiu.</span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 3. Vivipar/beranak :<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <span style="color: white;">....</span>Bila embrio tumbuh dan berkembang di dalam uterus dan mendapat <span style="color: white;">....</span>nutrisi dari induknya melalui plasenya. <br />
<span style="color: white;">....</span>Misalnya : pada beberapa jenis mammalia.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan kemudian menyusui anaknya sampai anaknya mandiri. Beberapa perkecualian, misalnya : pada hewan paruh bebek (Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya baru disusui. Pada hewan berkantung (Marsupialia), contoh : kanguru, anaknya lahir muda (amat prematur) kemudian merayap masuk, kantung induknya, mencari putting susu, kemudian menyusu dalam kantung sampai mandiri.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr valign="top"> <td width="5%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>1.</b></span></div></td> <td width="95%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Alat Reproduksi Mammalia Jantan<br />
<br />
</b>Contoh : pada manusia.<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Yang berkaitan dengan produksi sperma terdiri dari sepasang kelenjar kelamin yang disebut testis yang disimpan dalam kantung disebut skrotum/kantung pelir. Di dalam testis terdapat saluransaluran halus yang disebut tubulus seminiferus yang merupaakan tempat pembentukan spermatozoa. Untuk keluar tubuh spermatozoa melewati saluran </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>epididimis. </b>Saluran ini kemudian melebar menjadi vas deferens yang bermuara pada uretra. Palo pertemuan uretra dengan vas deferens terdapat kelenjar prostat dan di sebelah belakangnya terdapat kelenjar cowper. Kedua kelenjar tersebut berfungsi menghasilkan sekret untuk memberi nutrisi dan mempermudah gerakan spermatozoa.</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="5%"> <div align="center"><b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">2.</span></b></div></td> <td width="95%"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Alat Reproduksi Mammalia Betina</b><br />
<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Contoh : pada manusia.<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Pada manusia terdapat sepasang kelenjar kelamin yaitu ovarium yang berfungsi menghasilkan sel telur. Dalam ovarium terdapat folikel Grad yang akan berkembang menjadi sel telur (ovum). Ovarium dihubungkan dengan uterus (rahim) oleh suatu saluran yang disebut tabung fallopii (Tuba fallopii). Uterus merupakan saluran berongga yang lebih besar dengan bagian ujungnya bersatu membentuk saluran sempit yaitu vagina.</span></td></tr>
</tbody></table></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-43196975552684412132011-08-08T21:35:00.000-07:002011-08-08T21:35:24.280-07:00Penyerbukan Dan Pembuahan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Bookman Old Style; font-size: small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :</b></span></div><div> </div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr valign="top"> <td width="5%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">a.</span></div></td> <td width="95%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">kering.<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="5%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">b.</span></div></td> <td width="95%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Perantara air disebut hidrogami.<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Contoh : pada tanaman air.</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="5%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">c.</span></div></td> <td width="95%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Perantara hewan disebut zoogami.<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Bila serangga </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> (</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> entomogami)<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> burung (ornitogami)<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> siput (malakogami)<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> kelelawar (kiroptorogami)</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="5%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">d.</span></div></td> <td width="95%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Perantara manusia disebut antropogami.<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.</span></td> </tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :</b></span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="5%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">a.</span></div></td> <td valign="top" width="95%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Autogami (penyerbukan sendiri)<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">disebut kleistogami.</span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="5%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">b.</span></div></td> <td valign="top" width="95%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Geitonogami (penyerbukan tetangga)<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).</span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="5%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">c.</span></div></td> <td valign="top" width="95%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Alogami (penyerbukan silang)<br />
Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.</span></td> </tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut :</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="19%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">a. Dikogami</span></td> <td valign="top" width="2%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">:</span></td> <td valign="top" width="79%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:<br />
</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya <span style="color: white;">....</span>(protandri).<span style="color: #ccffff;"><br />
</span></span><span style="color: #ccffff; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">....</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung </span> <br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari <span style="color: white;">....</span>(protogini).</span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="19%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">b. Didesious</span></td> <td valign="top" width="2%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">:</span></td> <td valign="top" width="79%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisah<br />
</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Contoh : salak dan melinjo <i>(Gnetum Arremon)</i></span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="19%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">c. Heterostili</span></td> <td valign="top" width="2%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">:</span></td> <td valign="top" width="79%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">jauh.<br />
</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Contoh : kopi, kina dan kaca piring.</span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="19%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">d. Herkogami</span></td> <td valign="top" width="2%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">:</span></td> <td valign="top" width="79%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.<br />
</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Contoh : vanili</span></td> </tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
<span style="color: black; font-family: Garamond1; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>Proses Penyerbukan dan Pembuahan</b></span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Butir serbuk/serbuk sari <span style="font-family: Symbol;">Þ</span> menempel pada kepala putik <span style="font-family: Symbol;">Þ</span> membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) <span style="font-family: Symbol;">Þ</span> inti generatif membelah <span style="font-family: Symbol;">Þ</span> 2 inti sperma <span style="font-family: Symbol;">Þ</span> sampai di mikropil, inti vegetatif mati <span style="font-family: Symbol;">Þ</span> satu inti sperma membuahi sel telur <span style="font-family: Symbol;">Þ</span> <b>embrio</b>. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <span style="font-family: Symbol;">Þ</span> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>endosperma</b> (makanan cadangan bagi embrio).</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :<br />
</span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">1.</span></div></td> <td width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">2.</span></div></td> <td width="96%"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:</span><br />
<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr valign="top"> <td width="28%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">a. Apogami</span></td> <td width="2%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">:</span></td> <td width="70%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Misalnya : dari sinergid dan antipoda. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="28%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">b.Partenogenesis</span></td> <td width="2%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">:</span></td> <td width="70%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="28%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">c. Embrio adventif</span></td> <td width="2%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">:</span></td> <td width="70%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">kandung lembaga.</span></td> </tr>
</tbody></table> <br />
</td> </tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.</span></div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-5628173781166681452011-08-08T21:33:00.000-07:002011-08-08T21:33:08.693-07:00Reproduksi Generatif Pada Angiospermae<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Organ yang berfungsi untuk alat reproduksi generatif adalah bunga. </span> <br />
<div align="center"><i><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"><img height="183" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-12d.jpg" width="200" /></span></i></div><div align="center"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"><i><span style="color: black;">Gbr. Bunga dan bagian-bagian penyusunnya<br />
</span></i></span><span style="font-size: xx-small;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></i></span></div><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>TABEL BAGIAN-BAGIAN BUNGA</b></span><br />
<table border="1" cellpadding="5" cellspacing="1"><tbody>
<tr valign="middle"> <td height="30"> <div align="center"><b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">BAGIAN BUNGA</span></b></div></td> <td height="30"> <div align="center"><b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">FUNGSI </span> </b></div></td> </tr>
<tr valign="top"> <td><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">1. Kelopak (kalik)</span></td> <td><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Melindungi kuncup bunga</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">2. Mahkota (korola)</span></td> <td><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Menarik perhatian serangga</span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">3. Benang sari (stamen) terdiri dari</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> :<br />
</span><br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="9%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">a.</span></td> <td width="91%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">tangkai sari (filamen)</span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="9%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">b.</span></td> <td width="91%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">kepala sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari</span></td> </tr>
</tbody></table><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><br />
</td> <td><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sebagai penghasil gamet jantan, yaitu serbuk </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">sari (pollen)</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></td> </tr>
<tr valign="top"> <td> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">4. Putik (pistilus) terdiri atas :<br />
</span><br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="10%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">a.</span></td> <td valign="top" width="90%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">tangkai putik (stilus)</span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="10%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">b.</span></td> <td valign="top" width="90%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">kepala putik (stigma) </span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="10%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">c.</span></td> <td valign="top" width="90%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">bakal buah (ovarium) di dalam bakal </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> buah </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">terdapat bakal biji (ovule) </span></td> </tr>
</tbody></table><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><br />
</td> <td><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sebagai penghasil gamet betina</span></td></tr>
</tbody></table></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-16441525827289724202011-08-08T21:31:00.001-07:002011-08-08T21:31:47.292-07:00Reproduksi Seksual / Generatif<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><ul style="text-align: left;"><li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pada reproduksi generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet. </span></li>
</ul><div> </div><div style="text-align: justify;"> </div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-41997127157350915852011-08-08T21:30:00.000-07:002011-08-08T21:30:48.635-07:00Reproduksi Aseksual / Vegetatif<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang sama dengan induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi aseksual dikatakan termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon mempunyai susunan genetik yang sama. </span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Reproduksi aseksual dapat dibagi atas lima jenis, yaitu :</span></div><div> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>1. Fisi<br />
</i></span> <i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 2. Pembentukan spora<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 3. Pembentukan tunas<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 4. Fragmentasi<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 5. Propagasi vegetatif</span></i></div><div style="text-align: justify;"> </div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>1. </b></span></div></td> <td width="96%"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Fisi</b></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Fisi terjadi pada organisme bersel satu. Pada proses fisi individu terbelah menjadi dua bagian yang sama.<br />
Contoh : <br />
- Pada pembelahan sel bakteri.<br />
</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">- </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pada Plasmodum, reproduksi dengan fisi berganda, yaitu inti sel membelah berulang kali dan kemudian setiap anak inti dikelilingi sitoplasma. Proses ini disebut skizogoni, sel yang mengalami skizogoni disebut skizon. </span><br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"> </div><div align="center"> </div><div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>2.</b></span></div></td> <td width="96%"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Pembentukan spora</b></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel. Bila kondisi lingkungan baik, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi individu baru, spora dihasilkan oleh jamur, lumut, paku, sporozoa (salah satu kelas protozoa) dan kadang-kadang juga dihasilkan oleh bakteri.</span><br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>3.</b></span></div></td> <td width="96%"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Pembentukan tunas</b></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Organisme tertentu dapat membentuk tunas, berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil. Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu baru. Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis Coelenterata).</span><br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">4.</span></b></div></td> <td width="96%"> <b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Fragmentasi</span></b><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Kadang-kadang satu organisme patah menjadi dua bagian atau lebih, kemudian setiap bagian akan tumbuh menjadi individu baru yang sama seperti induknya. Peristiwa fragmentasi bergantung pada kemampuan regenerasi yaitu kemampuan memperbaiki jaringan atau organ yang telah hilang. Fragmentasi terjadi antara lain pada hewan spons (Porifera), cacing pipih, algae berbentuk benang.</span><br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Garamond1; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>5.</b></span></span></div></td> <td width="96%"> <span style="color: black; font-family: Garamond1; font-size: x-small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>Propagasi vegetatif</b></span></span><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Istilah propagasi vegetatif diberikan untuk reproduksi vegetatif/tumbuhan berbiji. Pada proses propagasi </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">bila bagian tubuh tanaman terpisah maka bagian tersebut akan berkembang menjadi satu/lebih tanaman </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> baru. Propagasi vegetatif alamiah dapat terjadi dengan menggunakan organ-organ sebagai berikut :</span><br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>a.</i></span></div></td> <td valign="top" width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Stolon<br />
</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Stolon adalah batang yang menjalar di atas tanah. Di sepanjang stolon dapat tumbuh tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas ini dapat menjadi anakan tanaman. Contoh: pada rumput teki, rumput gajah dan strawberi.</span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>b.</i></span></div></td> <td valign="top" width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Akar tinggal atau rizom<br />
</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Rizom adalah batang yang menjalar di bawah tanah, dapat berumbi untuk menyimpan makanan maupun tak berumbi. Ciri rizom adalah adanya daun yang mirip sisik, tunas, ruas dan antar ruas. Rizom terdapat pada bambu, dahlia, bunga iris, beberapa jenis rumput, kunyit, lengkuas, jahe dan kencur. </span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>c</i></span>.</div></td> <td valign="top" width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Tunas yang tumbuh di sekitar pangkal batang<br />
</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Tunas ini membentuk numpun, misalnya: pohon pisang, pohon pinang dan pohon bambu. </span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="4%"> <div align="center"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">d.</span></i></div></td> <td valign="top" width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Tunas liar<br />
</i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Tunas liar terjadi pada tumbuhan yang daunnya memiliki bagian meristem yang dapat menyebabkan terbentuknya tunas-tunas baru di pinggir daun. Contoh: tunas cocor bebek </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Kalanchoe pinnata) </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>begonia.</i></span></td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>e.</i></span></div></td> <td valign="top" width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Umbi lapis<br />
</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Umbi lapis adalah batang pendek yang berada di bawah tanah. Umbi lapis diselubungi oleh sisik-sisik yang mirip kertas. Contoh: tumbuhan lili, tulip dan bawang.</span> </td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>f.</i></span></div></td> <td valign="top" width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Umbi batang<br />
</i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Umbi batang adalah batang yang tumbuh di bawah tanah, digunakan sebagai tempat penyimpanan </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">cadangan makanan sehingga bentuknya membesar. Pada umbi terdapat mata tunas - mata tunas yang<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> akan berkembang menjadi tanaman baru.<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Contoh: kentang dan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Caladium. </i></span></td></tr>
</tbody></table></td></tr>
</tbody></table></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-46929401535695086132011-08-08T21:25:00.000-07:002011-08-08T21:25:00.149-07:00Faktor-Faktor Pengatur Sekresi Hormon<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Ada dua faktor yang berfungsi mengatur sekresi hormon, yaitu saraf dan faktor bahan kimia.</span></span> </div><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>a.</i></span></div></td> <td width="96%"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Faktor Saraf<br />
<br />
</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bagian medula kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf otonom. Oleh karma itu sekresinya diatur oleh saraf otonom. </span><br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="4%"> <div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>b.</i></span></div></td> <td width="96%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Faktor Kimia<br />
<br />
</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Susunan bahan kimia atau hormon lain dalam aliran darah mempengaruhi sekresi hormon tertentu. Contohnya, sekresi insulin dipengaruhi oleh jumlah glukosa di dalam darah.</span></td></tr>
</tbody></table></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-12287261825660128202011-08-08T21:14:00.001-07:002011-08-08T21:14:59.813-07:00Indera Pembau<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap. </span></span> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.</span></div><div> </div><div style="text-align: justify;"><img height="195" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-10e.jpg" width="320" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;">Gbr. Struktur indera pembau</span></i></span></div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-77468313326679266102011-08-08T21:13:00.000-07:002011-08-08T21:13:16.289-07:00Indera Pengecap<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.</span></span></div><div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.</span></span></div><div align="center"><img height="230" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-10d.jpg" width="282" /></div><div align="center"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"><i>Gbr. Struktur lidah dan pembagian daerah perasanya</i></span></div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-23004131004288820622011-08-08T20:54:00.001-07:002011-08-08T20:54:26.266-07:00Indera Peraba<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan.</span></span> <br />
<div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>1. Susunan Kulit</b></span></div><div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>pertama </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> adalah </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>stratum germinativum </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Kedua, </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>stratum granulosum </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yang berisi sedikit kera</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">tin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel-sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(melanin). </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>ketiga </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> merupakan lapisan yang transparan disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>stratum lusidum </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dan lapisan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>keempat </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>stratum korneum.</i></span></div><div align="center"><img height="231" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-10c.jpg" width="320" /></div><div align="center"><span style="font-size: xx-small;"><i><span style="color: black; font-family: Times Roman;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;">Gbr. Penampang kulit manusia beserta reseptor-reseptornya</span></span></i></span></div><div align="JUSTIFY"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis/lentur, sehingga kulit dapat mengembang.</span></div><div align="JUSTIFY"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawakan makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Pada setiap pangkal akar rambut melekat otot penggerak rambut. Pada waktu dingin atau merasa takut, otot rambut mengerut dan rambut menjadi tegak. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dari kerusakan mekanik. </span> </div><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>2. </b></span><b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Fungsi Kulit</span></b><br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh. </span> <br />
<div align="JUSTIFY"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.</span></div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-52466172406428376972011-08-08T20:53:00.000-07:002011-08-08T20:53:08.041-07:00Indera Pendengar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.</span></span> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah. </span> </div><div> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>1. Susunan Telinga</b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><img height="190" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-10b-1.jpg" width="320" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;">Gbr. Struktur telinga pada manusia</span></i></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>a. Telinga luar</i></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>timpani (gendang telinga). </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>b. Telinga tengah</i></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>Eustachio </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah </span></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>tulang martil (maleus) </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> menempel pada gendang telinga dan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>tulang landasan (inkus). </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>tulang sanggurdi (stapes) </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yang berhubungan dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang memungkinkan gerakan bebas. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela oval. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>c. Telinga dalam</i></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membran.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <ol><li>Tiga saluran setengah lingkaran</li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Ampula</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Utrikulus</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sakulus</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Koklea atau rumah siput</span></li>
</ol></span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Koklea mengandung </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>organ Korti </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>membran Reissner, </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> sedangkan di antara </span><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">saluran tengah dengan saluran timpani terdapat </span></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>membran basiler. </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Dalam saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>membran tektorial </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yang paralel dengan </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">membran basiler dan ada di sepanjang </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">koklea. Sel sensori untuk mendengar </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">tersebar di permukaan membran basiler </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">dan ujungnya berhadapan dengan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">membran tektorial. Dasar dari sel pendengar </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">terletak pada membran basiler dan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">berhubungan dengan serabut saraf yang </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">bergabung membentuk saraf pendengar. </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">ini disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>organ Korti.</i></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Cara kerja indra pendengaran </i></span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Gelombang bunyi yang masuk ke dalam </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">telinga luar menggetarkan gendang telinga. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">tulang dengar ke jendela oval. Getaran </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Struktur koklea </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">yang ada di dalam saluran vestibulum. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput<br />
</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls).</span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran. </span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>2. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan</b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>ampula </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>kupula. </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>otolith, </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: x-small;"><img height="314" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-10b-2.jpg" width="300" /></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><i> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> Gbr. Alat-alat keseimbangan pada telinga</span></i></span></div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-66246093280218252572011-08-08T20:49:00.000-07:002011-08-08T20:50:41.236-07:00Indera Penglihat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang kita kenal ada lima, yaitu:</span></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></div><ol style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">
<li>Indra penglihat (mata)</li>
<li>I<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">ndra pendengar (telinga)</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Indra peraba (kulit) </span> </li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Indra pengecap (lidah)</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Indra pencium (hidung).</span></li>
</span></ol><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <br />
<div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Kelima indra tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh karenanya disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>eksoreseptor.</i></span></div><div></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen atau karbon dioksida, kadar glukosa dan sebagainya, disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>interoreseptor.</i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sel-sel <i>interoreseptor</i> misalnya terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan lain sebagainya. Akan tetapi, sesungguhnya interoreseptor terdapat di seluruh tubuh manusia. Interoreseptor yang membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut </span></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>kinestesis.</i> </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> INDERA PENGLIHAT (MATA)</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>1. Bola Mata</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><img height="212" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-10a-1.jpg" width="320" /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: xx-small;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;">Gbr. Struktur bola mata dilihat dari samping</span></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>a. Sklera</i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>kornea. </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>b. Koroid</i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di </span><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.</span></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>c. Retina</i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>bintik buta.</i> </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>aqueous humor </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dan bagian belakang terletak di belakang lensa berisi </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>vitreous humor. </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>konjungtivitis.</i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(kelenjar lakrimal) </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yang terdapat di bawah alis.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b>2. Otot Mata</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior).</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>3. Fungsi Mata</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar. </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>sel kerucut (sel konus) </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>sel batang (sel basilus). </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>rodopsin, </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yaitu suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>adaptasi gelap </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>iodopsin </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna. </span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>titik dekat (punctum proximum). </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>titik jauh (punctum remotum). </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Lihat Gambar 11.18. Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>pemfokusan.</i> </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><table border="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr valign="top"> <td width="98%"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih.Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda d</span></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">isebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>daya akomodasi.</i></span><img height="258" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-10a-2.jpg" width="183" /><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><br />
<br />
<span style="font-size: xx-small;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;">a. Akomodasi mata saat <br />
</span><span style="font-size: xx-small;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;">melihat jauh<br />
<br />
b. Akomodasi mata saat <br />
</span><span style="font-size: xx-small;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;"> melihat dekat</span></i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> </td><td width="98%"><br />
</td><td width="98%"><br />
</td><td width="98%"><br />
</td><td width="98%"><br />
</td><td width="98%"><br />
</td><td width="98%"><br />
</td><td width="98%"><br />
</td><td width="98%"><br />
</td> <td valign="bottom" width="2%"><br />
</td> </tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa. Persamaan dan perbedaannya disajikan pada Tabel.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b><span style="font-size: medium;">Tabel 11.3 Cara kerja kamera dart mata</span></b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>4. Kelainan pada Mata</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk anak </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin panjang. Sekitar umur 40 tahun - </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> 50 tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat mata sampai 50 cm, oleh </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> karena itu memerlukan pertolongan kaca mata untuk membaca berupa kaca mata</span><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">cembung (positif). Cacat mata seperti ini disebut </span></span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>presbiopi </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> atau mata tua karena proses penuaan. Hal ini disebabkan karena elastisitas lensa berkurang. Penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap. Mata jauh dapat terjadi pada anak-anak; disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Cacat mata pada anak-anak seperti ini disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>hipermetropi.</i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina. Pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh, mereka hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada anak-anak.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Astigmatisma </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk menolong orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><img height="111" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-10a-3.jpg" width="320" /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;">Gbr. Kelainan mata : (a) Miopi, (b) Hipermetropi</span></i></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <ul><li>Imeralopi (rabun senja): pada senja hari penderita menjadi rabun</li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Xeroftalxni: kornea menjadi keying dan bersisik</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Keratomealasi: kornea menjadi putih dan rusak. </span></li>
</ul></span></div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-40402539075220316422011-08-08T20:47:00.000-07:002011-08-08T20:47:09.944-07:00Sistem Saraf Tepi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat. </span></span> </div><div style="text-align: justify;"><img height="400" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-9e.jpg" width="290" /></div><div> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><span style="font-size: xx-small;">Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya</span></i></span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">1. Sistem Saraf Sadar</span></b></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. </span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <ol><li>Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8<br />
</li>
<li> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.</span></li>
</ol></span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Gambar 2<br />
Otak dilihat dari bawah menunjukkan saraf kranial</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.</span></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu pasang saraf ekor. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>pleksus. </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>a. Pleksus cervicalis </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">leher, bahu, dan diafragma.<br />
</span><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">b</span></i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">.<i>Pleksus brachialis </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> mempengaruhi bagian tangan. </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i><br />
c. Pleksus Jumbo sakralis </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.</span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"><b><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">2. Saraf Otonom</span></b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>pra ganglion </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>post ganglion.</i> </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>simpatik </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dan sistem saraf </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>parasimpatik. </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>pra ganglion pendek, </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>pra ganglion </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yang </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>panjang </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> karena ganglion menempel pada organ yang dibantu. </span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.</span> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <b><i>Tabel Fungsi Saraf Otonom</i></b></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><table border="1" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr> <td height="28" width="51%"> <div align="center"><b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Parasimpatik</span></b></div></td> <td height="28" width="49%"> <div align="center"><b><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Simpatik</span></b></div></td> </tr>
<tr> <td width="51%"> <ul><li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">mengecilkan pupil</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">menstimulasi aliran ludah</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">memperlambat denyut jantung</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">membesarkan bronkus</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">mengerutkan kantung kemih</span></li>
</ul></td> <td width="49%"> <ul><li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">memperbesar pupil</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">menghambat aliran ludah</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">mempercepat denyut jantung</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">mengecilkan bronkus</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">menghambat sekresi kelenjar pencernaan</span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">menghambat kontraksi kandung kemih</span></li>
</ul></td> </tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"> <br />
<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b> </b></span></div><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-56827790053251320872011-08-08T02:39:00.000-07:002011-08-08T20:26:43.690-07:00Sistem Saraf Pusat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><blockquote><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sistem saraf pusat meliputi otak </span></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(ensefalon) </i> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dan sumsum tulang belakang </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(Medula spinalis). </i> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>meninges. </i> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>meningitis.</i></span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Ketiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah sebagai berikut. </span> </div><div></div><ol style="text-align: left;"><li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Durameter; </i> </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i> </i></span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Araknoid; </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dalamnya terdapat cairan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>serebrospinalis; </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> semacam cairan limfa yang mengisi sela </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> sela membran araknoid. Fungsi selaput araknoid adalah sebagai bantalan untuk </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i> </i></span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i> </i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Piameter. </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Lapisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat dengan </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">permukaan otak. Agaknya lapisan ini berfungsi untuk memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.</span></li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:<br />
</span> </div><ol style="text-align: left;"><li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> badan sel yang membentuk bagian materi kelabu </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(substansi grissea)</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">serabut saraf yang membentuk bagian materi putih </span> (substansi alba)<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih. </span></li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>1. Otak</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.</span></div></blockquote><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>a. Otak besar (serebrum)</i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>(area sensor</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">) yang terletak di sebelah belakang </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>area motor </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang. </span> </div></blockquote><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><img height="187" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-9d-1.jpg" width="320" /><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><span style="font-size: xx-small;">Gbr. Otak dengan bagian-bagian penyusunnya</span></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: x-small;"><i><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif;">2. Otak tengah (mesensefalon)</span></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><img height="201" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-9d-2.jpg" width="320" /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i><span style="font-size: xx-small;">Gbr. Otak dan kegiatan-kegiatan yang dikontrolnya</span></i></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: left;"><li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Otak kecil (serebelum) </i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i> </i></span></li>
<li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Jembatan varol (pons varoli)</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Jembatan varol berisi serabut saraf yang </span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, </span> juga menghubungkan otak besar dan sumsum<span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> tulang belakang.</span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: left;"><li><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><i>Sumsum sambung (medulla oblongata)</i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Sumsum sambung berfungsi menghantar </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> impuls yang datang dari medula spinalis menuju </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi j</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">embatan, </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> berkedip.</span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><ul style="text-align: left;"><li><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"><i><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)</span></i></span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.</span><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>tanduk dorsal </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> dan sayap bawah disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>tanduk ventral. </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. </span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><table border="0" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr valign="top"><td width="77%"><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden. </span><br />
<br />
<br />
<br />
<img height="158" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-9d-3.jpg" width="250" /><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;">Gbr. Penampang melintang sumsum tulang belakang</span></i></td> <td width="23%"><br />
<div align="center"><i><span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"><br />
</span></i></div></td></tr>
</tbody></table></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8162004367910010163.post-75554732111375015672011-08-08T02:14:00.001-07:002011-08-08T02:14:56.779-07:00Terjadinya Gerak Biasa Dan Gerak Refleks<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.</span></span> </div><ul style="text-align: justify;"><li> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. </span></li>
</ul><div> </div><ul style="text-align: justify;"><li><span style="color: black; font-family: Times Roman; font-size: small;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. </span></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><ul style="text-align: justify;"><li> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> <i>lengkung refleks. </i> </span> <span style="color: black; font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut. </span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"><img height="183" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/2-9c.jpg" width="300" /></span></i></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"><i><span style="color: black;">Gbr. Lengkung refleks yang menggambarkan mekanisme<br />
jalannya impuls pada lutut yang dipukul</span></i></span></div></div>BIOLOGI DAN PENDIDIKANhttp://www.blogger.com/profile/04976311417973747642noreply@blogger.com0