Pages

Rabu, 27 Juli 2011

JARINGAN


J A R I N G A N

Jaringan : sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi yang sama

Pada tumbuhan terdapat jaringan yang terus dapat tumbuh walaupun tumbuhan tersebut dan tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri sudah mengalami diferensiasi.
Jaringan embrionik ini disebut jaringan Meristem.
Sel –sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi secara morfo fisiologi membentuk berbagai macam jaringan dan tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.

Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain :
1.    jaringan pelindung (epidermis)
2.    jaringan dasar (parenkim)
3.    jaringan penguat (penyokong)
4.    jaringan pengangkut (vaskuler)
5.    jaringan sekretoris

A. JARINGAN EMBRIONIK  (Meristem)

Sel – sel meristem mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1.        terdiri dari sel – sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan
2.        biasanya tidak ditemukan adanya ruang antar sel di antara sel-sel meristem
3.        sel – selnya mungkin berbentuk bulat, lonjong atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
4.        masing – masing sel mengandung banyak sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel.
5.        vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada

Meristem dikelompokkan berdasarkan
1.    posisinya dalam tubuh
a.     Meristem apikal yang terdapat pada ujung akar maupun ujung batang
b.    Meristem interkalar yang terdapat diantara jaringan dewasa seperti misalnya di pangkal ruas batang rumput-rumputan.
c.     Meristem lateral yang terdapat sejajar dengan keliling organ tempat jaringan ini ditemukan, misalnya kambium pembuluh dan kambium gabus.


2.    asal – usulnya
a.     Meristem primer, adalh meristem yang berkembang langsung dari sel embrionik dan sebab itu merupakan kesinambungan kegiatan embrio di tempat itu.
b.    Meristem sekunder, meristem yang berkembang dari jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).

Meristem primer berasal dari sel-sel initial yang disebut promeristem, yang berdasarkan teori  yang dikemukakan oleh Haberlant. Promeristem berkembang menjadi :
1.    protoderm akan berdiferensiasi menjadi jaringan epidermis
2.    prokambium akan berdiferensiasi menjadi sistem jaringan pengangkut
3.     meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar).

Hanstein membagi ujung akar menjadi tiga daerah, yaitu :
1.    dermatogen yang akan berkembang menjadi epidermis
2.    periblem, akan berkembang menjadi korteks
3.    plerom, akan berkembang menjadi stele.

Schmidt membagi ujung batang menjadi dua bagian, yaitu :
1.    korpus merupakan bagian pusat dari titik tumbuh , sel – selnya relatif besar, membelah secara tidak beraturan.
2.    Tunika merupakan bagian paling luar dari titik tumbuh , terdiri dari satu atau beberapa lapis sel , dengan sel-sel yang relatif lebih kecil dan mengalami pembelahan ke arah samping (lateral).

JARINGAN DEWASA

Sifat – sifat jaringan dewasa adalah sebagai berikut :
1.    tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri
2.    mempunyai ukuran yang relatif besar dibanding sel-sel meristem.
3.    mempunyai vakuola yang besar sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel.
4.    kadang-kadang selnya telah mati
5.    sel-selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya.
6.    di antara sel-selnya dijumpai ruang antar sel



Ruang antar sel pada tumbuhan tingkat tinggi dapat terjadi dengan cara berikut :
1.    Sisogen, apabila sel-selnya saling menjauh sehingga terbentuk ruang diantaranya, misalnya ruang antar sel pada tangkai daun teratai (Nymphea).
2.    Lisigen, apabila ruang yang terjadi karena sel beserta isinya larut, misalnya ruang minyak pada daun jeruk (Citrus sp).
3.    Sisolisigen, apabila ruang yang terjadi berasal dari larutnya sel tertentu diikuti oleh saling menjauhi sel-sel sekitarnya, misalnya ruang antar protoxilem.
4.    Reksigen, apabila sel-sel mengalami robekan karena tertarik pertumbuhan di sekitarnya, misalnya pada berkas pengangkut batang jagung (Zea mays).

Menurut asal meristem, jaringan dewasa dibedakan menjadi :
1.    jaringan primer, apabila jaringan tersebut berasal dari meristem primer.
2.    jaringan sekunder, apabila jaringan tersebut sel-sel berasal dari meristem sekunder.



























EPIDERMIS  (JARINGAN PELINDUNG )

Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar, pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang,daun, bunga, buah,dan biji.

Epidermis
1.    biasanya terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel.
2.    pada beberapa jenis tumbuhan, epidermis bisa terdiri dari beberapa lapis sel, hal ini disebabkan karena sel – sel protoderm membelah berkali-kali secara periklinal (sejajar permukaan ) sehingga terjadi epidermis berlapis banyak. Contohnya sel-sel epidermis velamen pada akar anggrek.
3.    sel –sel epidermis mempunyai protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme.
4.    sel – sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang sering disebut derivat epidermis, seperti stoma, trikoma, sel kipas, sel sistolit, sel silika, dan sel gabus.

1. Stoma

1.    Stoma (jamak stomata) adalah lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup.
2.    Sel penutup dikelilingi oleh sel-sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel-sel epidermis lainnya dan disebut sel-sel tetangga.
3.    Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan sel penutup mengatur membuka dan menutupnya stoma.
4.    Sel penutup bisa terletak sama tinggi dengan permukaan epidermis (panerofor), atau terletak lebih rendah dari epidermis  (kriptofor).
5.    pada tumbuhan dikotil , sel penutup biasanya berbentuk ginjal bila dilihat dari atas, sedangkan pada tumbuhan suku rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel penutup seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di sebuah sel penutup.





Berdasarkan susunan sel-sel tetangga yang ada di samping sel penutup stomata pada tumbuhan dikotil dikelompokkan menjadi empat tipe, yaitu :
1.    Tipe Anomositik, yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang bentuk maupun ukurannya sama dengan sel epidermis di sekitarnya.
2.    Tipe Anisositik, yaitu sel penutup dikelilingi oleh tiga buah sel tetangga yang tidak sama besar.
3.    Tipe Parasitik, yaitu sel penutup diiringi sebuah sel tetangga  atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar dengan sumbu sel penutup serta celah.
4.    Tipe Diasitik, yaitu stoma dikelilingi dua sel tetangga. Dinding bersama dari kedua sel tetangga itu tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup serta celah.

Berdasarkan asalnya, sel tetangga dibedakan menjadi tiga katagori
1.     Mesogen, apabila sel penutup dan sel tetangga memiliki asal yang sama
2.     Perigen, apabila sel penutup dan sel tetangga tidak memiliki asal yang sama
3.     Mesoperigen, apabila sedikitnya satu sel tetangga memiliki asal yang sama dengan sel penutup.

Penyebaran stomata
Pada tumbuhan dikotil dengan pertulangan daun tersusun seperti jala, stomata tersebar tidak beraturan. Namun pada monokotil dengan pertulangan daun tersusun pararel, stomata tersusun sejajar pertulangan daun.

2. Trikoma

1.    Trikoma (jamak : trikomata) berasal dari sel – sel epidermis
2.    Tersusun atas sel tunggal maupun sel banyak
3.    Perperan penting dalam taksonomi tumbuhan
4.    Fungsi trikoma bagi tumbuhan adalah :
a.      mengurangi penguapan apabila terdapat pada epidermis daun
b.     meneruskan rangsang
c.      mengurangi gangguan hewan
d.     membantu penyebaran biji
e.      membantu penyerbukan bunga
f.       menyerap air serta garam-garam mineral dari tanah.
5.    Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekresi, trikoma dapat dibedakan trikoma yang tidak menghasilkan sekret dan trikoma yang menghasilkan sekret
a.      Trikoma yang tidak menghasilkan sekret (trikoma non glanduler
Ø Rambut bersel satu atau bersel banyak dan tidak pipih, contoh pada Lauraceae, Moraceae
Ø Rambut yang memipih dan bersel banyak, contohnya pada daun durian (Durio zibenthinus)
Ø Rambut bercabang dan bersel banyak, contohnya pada daun waru (Hibiscus)
Ø Rambut akar yang merupakan pemanjangan sel epidermis dalam bidang yang tegak lurus permukaan akar.
b.     Trikoma yang menghasilkan sekret (trikoma glanduler)
Ø Trikoma hidatoda, terdiri dari sel tangkai dan beberapa sel kepala dan mengeluarkan larutan yang berisi asam organik
Ø Kelenjar garam, terdiri dari sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang pendek
Ø Kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang kental dan mampu mengeluarkan madu ke permukaan sl
Ø Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantong dan ujung runcing. Isi sel menyebabkan gatal.

3.Sel Kipas

1.     sel kipas dapat dijumpai pada epidermis daun tumbuhan suku Gramineae atau Ciperaceae.
2.     tersusun dari beberapa sel berdinding tipis dengan ukuran yang lebih besar di banding sel-sel epidermis di sekitarnya.
3.     sel kipas berfungsi mengurangi penguapan sebagai akibat menggulungnya daun.

4. Epidermis Ganda

1.    Pada tumbuhan anggota suku Moraceae (Ficus sp), Piperaceae, Begoniaceae, dan Malvaceae dijumpai lebih dari satu lapis sel di bawah epidermis.
2.     Epidermis ganda pada anggrek disebut velamen.
3.    Pada epideris daun beringin (Ficus sp) selain adanya epidermis ganda juga terdapat penebalan ke arah sentripetal yang tersusun atas tangkai selulosa dengan deposisi Ca-carbonat yang membentuk bangunan seperti sarang lebah yang disebut sistolit dan sel yang mengandungnya disebut litokis.

PARENKIM  (jaringan dasar)

Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi, dan masih melakukan segala kegiatan proses fisiologi.

Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena dijumpai di setiap bagian tumbuhan. Contohnya :
·       Pada batang dan akar parenkim dijumpai di antara epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks.
·       Parenkim dapat pula dijumpai sebagai empelur batang
·       Pada daun parenkim merupakan mesofil daun, yang kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.
·       Parenkim dijumpai sebagai penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji.

Berdasarkan fungsinya , parenkim dibedakan menjadi beberapa macam .

1.       Parenkim asimilasi, yaitu yang bertugas melakukan proses pembuatan zat-zat makanan, terletak di bagian tumbuhan berwarna hijau.
2.       parenkim penimbun, berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan terletak di bagian dalam tumbuhan , misalnya empelur batang, akar, umbi, umbi lapis, dan akar rimpang. Organ tersebut sel-selnya berisi cadangan makanan berupa gula, tepung, lemak, dan protein.
3.       parenkim air, dijumpai pada tumbuhan xerofit atau epifit sebagai penimbun air untuk menghadapi masa kering.
4.       parenkim udara dijumpai pada alat pengapung tumbuhan
5.       parenkim angkut, terdapat pada jaringan pengangkut yang sel-selnya berbentuk memanjang menurut arah pengangkutannya.

Berdasarkan bentuknya, parenkim dibedakan menjadi beberapa jenis

1.       parenkim palisade, merupakan parenkim penyusun mesofil, kadang pada biji berbentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas.
2.       parenkim bunga karang, juga merupakan parenkim penyusun mesofil, bentu dan ukurannya tidak teratur dengan ruang antar sel yang lebih besar.
3.       parenkim bintang, berbentuk seperti bintang bersambungan ujungnya dijumpai pada tangkai daun Canna sp.
4.       parenkim lipatan, dinding selnya mengandung lipatan ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas, dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi.

 JARINGAN PENGUAT

Jaringan penguat merupakan jaringan yang memberikan kekuatan bagi tubuh tumbuhan agar dapat melakukan perimbangan-perimbangan bagi pertumbuhannya.

1.  Jaringan Kolenkim
1.    berperan sebagai jarinagn penguat terutama pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
2.    tersusun oleh sel-sel yang hidup, bentuk selnya memanjang, umumnya memiliki dinding dengan penebalan yang tidak teratur, hanya memiliki dinding primer, lunak, lentur dan tidak berlignin.
3.    isi sel dapat mengandung kloroplas dan tanin.
4.    berkembang dari sel-sel isodiametris pada jaringan meristem dasar
5.    dijumpai pada batang, daun serta bagian - bagian bunga dan buah
Berdasarkan penebalan dinding selnya, kolenkim dapat dibedakan menjadi empat tipe :

1.    kolenkim anguler (kolenkim sudut), penebalan dinding terdapat pada sudut sel dan memanjang mengikuti sumbu sel. Contoh pada tangkai daun Solanum tuberosum.
2.    kolenkim lamelar (kolenkim lempeng), penebalan sel terutama pada dinding tangensial (sejajar permukaan organ) sehingga pada irisan melintang terlihat seperti papan yang berderet-deret. Contoh pada batang Sambucus.
3.    kolenkim tubular (lakunar) penebalan terdapat pada bagian dinding sel yang menghadap ruang antar sel. Contohnya terdapat pada tangkai daun Salvia, Malva.
4.    kolenkim tipe cincin, pada penampang melintang lumen sel berbentuk lingkaran.

2. Jaringan Sklerenkim

1.      merupakan jaringan penguat, dengan dinding sekunder yang tebal, umumnya terdiri dari zat lignin, sel-selnya bersifat kenyal.
2.      sel-selnya tidak mengandung protoplas, atau dengan kata lain sel-selnya mati.
3.      dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
4.      terdiri dari serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid ( sel batu)

a. Serabut.

1.    terdapat dalam bentuk untai atau dalam bentuk lingkaran.
2.    dalam berkas pengangkut, serabut biasanya merupakan suatu seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar dalam xilem dan floem.
3.    berdasarkan tempatnya dibedakan menjadi serat xilem dan serat ekstra xilem.
4.    memiliki ukuran antara 2mm – 25 cm.
5.    serat panjang ditemui pada Agave dan Hibiscus
6.    serat yang memiliki nilai ekonomi antara lain jute (Corchorus capsularis) untuk tali temali dan tekstil kasar, linen (Linum usitatissimum) menghasilkan kain linen dan benang, rami (Boehmeria nivea) menghasilkan tali dan tekstil. Serat sebagai bahan baku kertas adalah serat dari daunjagung (Zea mays) dan tebu (Saccharum officinarum).

b. Sklereid.

1.    terdapat pada semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis, dan dalam buah atau biji.
2.    sel sklereid bisa terdapat sebagai soliter sebagai idioblas atau dalam kumpulan sel dengan jumlah yang besar. Misalnya pada tempurung kelapa ( Cocos nucifera) hampir seluruhnya terdiri dari sklereid.
3.    berkembang dari sel-sel parenkim melalui penebalan sekunder dinding selnya.

Berdasarkan bentuknya sklereid dibedakan menjadi lima macam :

1.      Brakisklereid, merupakan sel baru yang bentuknya seeperti insang ikan, dijumpai pada floem kulit kayu serta daging buah tertentu, misalnya pear (Pyrus communis).
2.      Makrosklereid, merupakan sklereid yang bentuknya seperti tongkat dan dijumpai pada kulit biji tumbuhan suku kacang-kacangan. (Leguminoseae)
3.      Osteosklereid, adalah sklereid yang berbentuk seperti tulang dengan ujung yang membesar dan kadang – kadang sedikit bercabang. Dijumpai pada kulit biji dan kadang – kadang daun dikotil.
4.      Asterosklereid, merupakan sklereid yang bercabang-cabang berbentuk seperti bintang dan sering terdapat pada daun.
5.      Trikosklereid, merupakan sklereid yang memanjang seperti benang, dengan satu percabangan yang teratur.










































JARINGAN  PENGANGKUT

Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xilem dan floem. Xilem meliputi :
1.trakea
2.trakeid
3.serta unsur – unsur lain seperti serabut dan parenkim xilem.

Xilem khususnya trakea  dan trakeid berfungsi mengangkut mineral dan air dari akar sampai ke daun. sedangkan floem mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian organ yang lain , yaitu batang, akar, atau umbi.

Floem terdiri dari :
1.buluh tapisan
2. sel pengiring
3. parenkim floem.


XILEM

Xilem merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya selsel penyusun xilem telah mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xilem berfungsi sebagai jaringan penguat. Unsur – usur xilem terdiri dari unsur trakeal, serat xilem dan parenkim xilem.

a. Unsur Trakeal.

1.    merupakan unsur yang bertugas dalam pengangkutan air beserta zat yang terlarut di dalamnya.
2.    sel-selnya memanjang, tidak mengandung protoplas, dinding sel berlignin, mempunyai macam-macam noktah
3.    terdiri dari trakea dan trakeid

Ø Trakea (pembuluh kayu) terdiri dari deretan sel yang memanjang dengan ujung yang berlubang dan bersambungan pada ujung dan pangkalnya. Bagian trakea yang berlubang disebut perforasi. Pada tumbuhan dikenal tiga macam lempeng perforasi.
ü Perforasi sederhana dengan sebuah lubang yang memenuhi seluruh dinding ujung sel yang ditempati.
ü Perforasi skalariform dengan lubang pipih dan sejajar lempeng sehingga menunjukan bentuk tangga
ü Perforasi jala dengan bentuk seperti jala. Perforasi skalariform dan perforasi jala disebut juga lempeng perforasi majemuk.
Ø Trakeid merupakan sel panjang dengan ujung yang runcing tanpa adanya lubang sehingga pengangkutan melalui pasangan noktah pada dua ujung trakeid yang saling menimpa.

b. Serat Xilem

1.        merupakan serat panjang dengan dinding sekunder yang biasanya berlignin.
2.        terdiri dari dua macam serat, yaitu serat trakeid dan serat libriform.
3.        serat libriform mempunyai ukuran lebih panjang dan dinding selnya lebih tebal dibanding serat trakeid.
4.        pada serat libriform terdapat noktah sederhana sedangkan pada serat trakeid memiliki noktah terlindung.

c. Parenkim Xilem.

1.    biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup
2.    dijumpai baik pada xilem primer maupun xilem sekunder
3.    pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim yaitu parenkim kayu dan parenkim jari – jari empelur.

Ø Parenkim kayu
·       Sel-selnya dibentuk dari fusi unsur-unsur trakea yang sering mengalami penebalan sekunder pada dindingnya.
·       Dijumpai adanya noktah berhalaman dan noktah biasa
·       Sel-sel parenkim xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan .
·       Zat tepung biasanya tertimbun sampai pada saat-saat giatnya pertumbuhan kemudian berkurang bersamaan dengan kegiatan kambium.
Ø Parenkim jari-jari empelur, tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai dua bentuk dasar, yaitu sel-sel yang bersumbu panjang ke arah radial dan sel-sel bersumbu panjang ke arah vertikal.





F L O E M

Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut dan mendistribusikan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai bentuk sel-sel yang hidup dan mati. Unsur – unsur floem meliputi : unsur tapis,sel pengiring, sel albumin (pada gymnospermae), serat-serat floem, parenkim floem

a. Unsur tapis

1.       ciri khas pada daerah tapis adalah adanya daerah tapis di dindingnya dan inti hilang dari protoplas.
2.       daerah tapis diartikan sebagai daerah noktahyang termodifikasi dan tampak sebagai daerah cekung di dinding yang berpori-pori.
3.       pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata yang menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan.
4.       sel tapis merupakan sel yang ujungnya meruncing di bagian tangensial dan membulat di bagian radial.
5.       dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang berpori.
6.       pada komponen buluh tapis , dinding ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel dibawahnya atau di atas sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut pembuluh tapis.

b. Sel pengiring

1.    sel pengiring berhubungan erat dengan pembuluh tapis
2.    menyerupai deretan atau untaian yang menyerupai sel parenkim dengan sel-sel yang bersifat hidup
3.    berperan sebagai tempat keluar masuknya zat – zat makanan melalui pembuluh tapis.

c. Sel albumin.

1.    merupakan sel-sel jari-jari empelur dan sel-sel parenkim buluh tapisyang mengandung banyak zat putih telur (albumin), dan terletak dekat dengan sel-sel tapis pada tumbuhan Gymnospermae.
2.    diduga berfungsi serupa dengan sel-sel pengiring.




d. Serat – serat Floem

1.      pada floem primer serat floem terdapat di bagian jaringan sebelah luar yang awalnya berkelompok membentuk massa yang kemudian dalam perkembangannya menjadi homogen.
2.      pada floem sekunder letak serat mengikuti berbagai pola.
3.      serat dewasa dapat bersifat hidup maupun mati, serat hidup berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.

e. Parenkim Floem

1.      merupakan jaringan parenkim biasa yang terletak di bagian buluh tapis
2.      merupakan sel hidup yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat-zat tepung, lemak dan zat-zat organik lainnya.

   
TIPE – TIPE  BERKAS  PENGANGKUT

Kenyataannya di alam bahwa keberadaan xilem dan floem dalam jaringan primer selalu berpasangan dan merupakan suatu berkas yang disebut pengangkut. Dalam pengamatan di bawah mikroskop, berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan jaringan parenkim disekitarnya karena relatif lebih kecil dengan tanpa adanya ruang antar sel, hanya trakea yang sel-selnya lebih besar di bandingkan sel-sel sekitarnya. Komponen-komponen xilem berdinding tebal dan mengalami lignifikasi.

Berdasarkan letak xilem dan floem, berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga tipe dasar, yaitu kolateral, konsentris dan radial.

a.    Tipe Kolateral.

1.     Kolateral terbagi menjadi kolateral terbuka, kolateral tertutup dan bikolateral.
2.     Tipe kolateral didefinisikan sebagai berkas pengangkut dengan kondisi xilem dan floem saling berdampingan
3.     apabila diantara xilem dan floem terdapat adanya kambium maka berkas pengangkut ini disebut tipe kolateral terbuka. Kambium selain berfungsi sebagai penghubung xilem dan floem, berperan pula dalam pembentukan floem ke arah luar dan xilem ke arah dalam. Sehingga dikenal kambium fasikuler bila terletak antara xilem dan floem, dan intrafasikuler bila terletak diluar berkas pengangkut. Terdapat pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.
4.     apabila di antara xilem dan floem tidak dijumpai adanya kambium disebut tipe kolateral tertutup. Tipe ini kadang dikelilingi jaringan sklerenkim yang sering disebut sebagai seludang berkas pengangkut. Terdapat pada tumbuhan monokotil
5.     apabila dijumpai adanya floem luar dan floem dalam. Diantara floem luar dan xilem dijumpai adanya kambium.

b.    Tipe Konsentris

1.    Konsentris terbagi menjadi konsentris amfikibral dan amfivasal
2.    Tipe konsentris didefinisikan sebagai berkas pengangkut dengan kondisi xilem dikelilingi floem atau sebaliknya.
3.    apabila xilem berada di tengah dan floem mengelilinginya disebut berkas pengangkut konsentris amfikibral, umumnya dijumpai pada tumbuhan paku-pakuan (Pteridophyta)
4.    apabila floem berada di tengah dan xilem mengelilinginya disebut berkas pengangkut amfivasal. Terdapat pada rizhoma Acorus calamus.

c.     Tipe radial.

1.    Berkas pengangkut tipe radial merupakan berkas pengangkut dengan letak xilem dan floem bergantian menurut jari-jari lingkaran.
2.    dijumpai pada akar tumbuhan monokotiledon dan akar primer dikotiledon.

Tidak ada komentar: